Ya, benar. Situs fosil tertua di Sangiran terletak di Pulau Jawa, Indonesia. Sangiran dikenal karena merupakan salah satu situs arkeologi dan paleontologi yang paling penting di dunia. Situs ini telah menghasilkan banyak penemuan fosil-fosil manusia purba dan fauna purba yang penting bagi pemahaman tentang evolusi manusia dan kehidupan prasejarah di wilayah tersebut.
- Letak Geografis: Situs Sangiran terletak di Provinsi Jawa Tengah, sekitar 15 kilometer sebelah utara Kota Solo (Surakarta) dan sekitar 80 kilometer sebelah utara Yogyakarta, di Pulau Jawa, Indonesia.
- Sejarah Penemuan: Penemuan pertama fosil di Sangiran terjadi pada tahun 1934 oleh seorang ilmuwan Belanda bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald. Penemuan ini memicu perhatian dunia terhadap potensi keberadaan fosil manusia purba di Indonesia.
- Fosil yang Ditemukan: Sangiran telah menghasilkan sejumlah fosil manusia purba, termasuk Homo erectus, yang merupakan nenek moyang manusia modern. Selain itu, fosil-fosil hewan prasejarah seperti gajah purba, kuda purba, dan berbagai spesies binatang lainnya juga ditemukan di situs ini.
- Klasifikasi UNESCO: Pada tahun 1996, Situs Fosil Sangiran secara resmi diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Pengakuan ini menegaskan pentingnya situs ini dalam penelitian tentang evolusi manusia dan kehidupan prasejarah di Asia Tenggara.
- Pusat Penelitian dan Museum: Di sekitar situs, terdapat Pusat Penelitian Arkeologi dan Paleontologi yang dikelola oleh pemerintah Indonesia. Ada juga museum di area tersebut yang menampilkan fosil-fosil yang ditemukan di Sangiran.
- Penelitian dan Pemahaman Evolusi: Berbagai penelitian terus dilakukan di Sangiran untuk memahami lebih dalam evolusi manusia dan lingkungan prasejarah di kawasan tersebut. Situs ini terus menjadi fokus para ilmuwan dari berbagai negara.
Situs Fosil Sangiran merupakan bagian penting dari warisan arkeologi dan paleontologi Indonesia serta salah satu situs terkemuka dalam penelitian tentang asal usul manusia.