Norodom Sihanouk adalah salah satu tokoh nasional Kamboja yang memiliki peran penting dalam sejarah politik dan perkembangan negara Kamboja. Berikut adalah beberapa poin penting tentang Norodom Sihanouk:
- Raja Kamboja: Norodom Sihanouk lahir pada 31 Oktober 1922, dan ia menjadi Raja Kamboja pada tahun 1941 setelah kematian kakeknya, Raja Sisowath Monivong.
- Perjuangan Kemerdekaan: Selama masa kemerdekaan Kamboja dari kekuasaan Prancis, Norodom Sihanouk memainkan peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan negaranya. Ia berhasil menyatukan banyak kelompok politik Kamboja di belakang tujuan kemerdekaan.
- Kepemimpinan Politik: Norodom Sihanouk memainkan peran aktif dalam politik Kamboja pasca-kemerdekaan. Ia menjadi figur dominan dalam politik Kamboja pada tahun 1950-an dan 1960-an. Pada saat itu, ia menjabat sebagai Raja, Kepala Negara, dan juga memainkan peran dalam politik luar negeri.
- Neutralitas: Norodom Sihanouk menganut kebijakan netralitas yang ketat dalam politik luar negeri Kamboja. Ini dimaksudkan untuk menjaga kedaulatan dan kemandirian Kamboja dalam menghadapi tekanan dari kekuatan asing yang bersaing.
- Kudeta dan Pengasingan: Pada tahun 1970, Norodom Sihanouk digulingkan dari kekuasaan dalam kudeta yang dipimpin oleh Lon Nol, yang mengambil alih kekuasaan di Kamboja. Sihanouk lalu pergi ke pengasingan dan mulai mendukung gerakan-gerakan perlawanan terhadap rezim Lon Nol dan kemudian Khmer Merah.
- Peran dalam Perang Saudara: Meskipun tidak lagi menjadi kepala negara, Norodom Sihanouk terus menjadi tokoh penting dalam politik Kamboja selama Perang Saudara Kamboja (1970-1975). Ia mendukung gerakan-gerakan perlawanan terhadap pemerintah Lon Nol dan kemudian berkolaborasi dengan Khmer Merah dalam upaya menggulingkan rezim yang ada.
- Kembali ke Kamboja: Norodom Sihanouk kembali ke Kamboja pada tahun 1991 setelah Perjanjian Paris disepakati untuk mengakhiri Perang Saudara. Ia kemudian menjadi tokoh kunci dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi nasional di Kamboja.
- Peran Pasca-Perang: Setelah kembali ke Kamboja, Norodom Sihanouk terus memainkan peran politik, meskipun dalam kapasitas yang lebih terbatas. Ia menjabat sebagai Raja Konstitusional dan memainkan peran simbolis dalam politik Kamboja hingga ia turun takhta pada tahun 2004 karena masalah kesehatan.
Norodom Sihanouk meninggal dunia pada tahun 2012. Sejarah politik dan kepemimpinan Sihanouk memberikan cakupan yang luas terhadap dinamika politik dan perkembangan Kamboja pada abad ke-20.