Akar masalah Perang Dunia Pertama dapat ditemukan dalam sejumlah faktor politik, ekonomi, militer, dan sosial yang memunculkan ketegangan di antara negara-negara Eropa. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap pecahnya Perang Dunia Pertama antara lain:
- Sistem Aliansi: Sistem aliansi yang rumit di Eropa pada awal abad ke-20 menciptakan ketegangan dan saling ketergantungan di antara negara-negara besar. Aliansi ganda antara negara-negara seperti Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia (dikenal sebagai Triple Alliance) serta antara Prancis, Rusia, dan Britania Raya (dikenal sebagai Triple Entente) meningkatkan risiko konflik berskala besar.
- Imperialisme: Persaingan atas wilayah jajahan di luar Eropa juga menjadi pemicu konflik. Negara-negara Eropa bersaing untuk menguasai sumber daya alam dan pasar di Afrika, Asia, dan wilayah lainnya, yang seringkali menghasilkan ketegangan dan konflik kepentingan.
- Nationalisme: Sentimen nasionalisme yang berkembang pesat di banyak negara Eropa menjadi faktor pendorong bagi keinginan untuk memperluas kekuasaan nasional. Nasionalisme ini juga menciptakan ketegangan antara negara-negara dengan populasi yang merasa tertindas atau ingin merdeka.
- Krisis Balkan: Persaingan antara Kekaisaran Austria-Hongaria dan Kekaisaran Rusia di wilayah Balkan menjadi pemicu terjadinya serangkaian krisis di wilayah tersebut, termasuk pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand yang menjadi pemicu langsung pecahnya Perang Dunia Pertama.
Negara-negara yang terlibat secara langsung dalam Perang Dunia Pertama meliputi:
- Pihak Sekutu (Entente):
- Britania Raya
- Prancis
- Rusia (keluar dari perang pada tahun 1917 setelah Revolusi Rusia)
- Pihak Sentral:
- Jerman
- Austria-Hongaria
- Kekaisaran Ottoman (Turki)
- Bulgaria
Perang Dunia Pertama dimulai pada tahun 1914 dan berlangsung hingga tahun 1918. Ini adalah konflik yang sangat mematikan dan mengubah lanskap politik, sosial, dan ekonomi di Eropa dan dunia secara keseluruhan. Akibat perang tersebut sangatlah besar, termasuk jatuhnya kekaisaran-kekaisaran tradisional, pengenalan teknologi baru dalam perang, dan munculnya ketegangan yang pada akhirnya memicu Perang Dunia Kedua.